Inspirator Dalam Berwirausaha
October 13, 2016
Setiap
orang pasti mendambakan akan hidup yang seimbang, setiap orang pun pasti punya
kriterianya sendiri mengenai kehidupan yang seimbang.Tetapi bagi saya kehidupan
yang seimbang yaitu, kita tidak lagi bergantung pada suatu instansi pemerintah
maupun swasta. Sehingga kita dapat membagi waktu kita sendiri, misalnya kita
masih memiliki waktu untuk keluarga walaupun bekerja, kita juga masih bisa
melakukan banyak kegiatan tanpa harus meminta izin cuti, dsb.
Saya
sebagai wanita memiliki impian untuk menjadi ibu rumah tangga, tentu saja bukan
dengan alasan tidak ingin bekerja. Tapi saya tidak ingin suatu saat nanti
ketika saya sudah menjadi istri dan seorang ibu, anak saya tidak menjadi anak
bibi, anak nenek, atau pun sebutan yang lain yang di labelkan kepada anak-anak
yang tidak di asuh langsung oleh orang tuanya dengan alasan "Sibuk Bekerja
Di luar".
Oleh
karena alasan itu, saya bertekad untuk sudah mulai merintis usaha dari nol
kecil. Agar impian saya menjadi ibu rumah tangga yang produktif suatu
saat nanti bisa terwujud.
Mungkin
itu impian yang sederhana bagi kebanyakkan orang tapi tidak untuk saya, karena
merintis usaha sendiri dari nol kecil tidak lah mudah. Tapi saya tidak pesimis,
saya pernah membaca sebuah perjalanan hidup melalui media social instagram dari
muslimah tangguh di luar sana yang sudah lebih dahulu memajukan usahanya yang
dirintis juga dari nol kecil.
Mereka
adalah Angella Fransisca dan Ana Chintya, mungkin belum banyak yang tahu
tentang mereka, perjalanan hidup dan perjuangan mereka tentu saja berbeda.
Teh angie
dengan kedua orang tua yang memutuskan untuk bercerai, tapi beliau memilih
untuk berdiri tegak di usia mudanya dan tidak berlarut-larut dalam kesedihan
dengan memulai berwirausaha walaupun dari segi ekonomi kedua orang tuanya mampu
untuk memberikan modal agar usahanya bisa maju lebih cepat tapi "teh
angie" biasa beliau disapa yang baru saja mendapatkan karunia anak
perempuan, menolak bantuan dari kedua orang tuanya. Dan dengan tekad, usaha dan
doa. Sekarang teteh angie sudah memiliki butik dan rumah jahit sendiri dengan
65 mesin jahit dan karyawan yang terus bertambah karena permintaan produk-produk
teh angie semakin diminati.
Ana
Chyntia, yang biasa disapa "cece", beliau juga memulai semuanya dari
nol dengan modal "nekat". Iya, nekat. Karena beliau berani
meninggalkan zona nyaman sebagai seorang karyawan yang biasanya tidak perlu
repot-repot lagi memikirkan pendapatan setiap bulannya (Yang ini kita sama ya
ce, hehehe).
Tapi
beliau memilih untuk resign dan memulai usahanya sendiri, dari produk yang di
tawarkan mulut ke mulut sampai akhirnya sekarang sudah banyak yang mengetahui
produk khas design cece sendiri dan banyak diminati oleh muslimah yang ingin
berhijrah menggunakan hijab syar'i.
Keduanya
memiliki produk andalan masing-masing tapi alasan kenapa saya menjadikan mereka
berdua sebagai inspirator untuk saya berwirausaha, karna mereka menunjukkan
bahwa tidak ada proses yang menghianati hasil, asalkan kita bersabar, tekun dan
tidak mudah menyerah :)
0 Comments